Selamat Datang di Blog RBM Lombok Utara. Alamat Sekretariat: Desa Gondang Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara-NTB

Kamis, 11 Oktober 2012

Tahun 2013 PNPM MPd KLU Menjadi Program Terintegrasi

Bayan - Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MPd) Kabupaten Lombok Utara, pada tahun 2013 mendatang akan menjadi program terintegrasi. Ini artinya, program pembangunan yang masuk ke desa akan banyak sehingga perlu ditingkatkan partisipasi masyarakat, baik dalam perencanaan, pelaksanaan ataupun dalam pemeliharaan hasilnya.

Hal tersebut dikemukakan Fasilitator PNPM kecamatan Bayan, Asrin Tombili, S.Sos dalam acara Musyawarah Antar Desa (MAD-Sos) perencanaan pembangunan tahun 2014m yang berlangsung di aula kantor camat Bayan, kamis 11 oktober 2012.

Menurut Asrin Tombili, untuk memperoleh program, parlu ditingkatkan partisipasi dari masyarakat. Demikian juga dengan pengusulan program pembangunan fisik, kita harus lihat  dampak dari sisi ekonomi, apakah pembangaun itu mampu meningkatkan perekonomian masyarakat atau tidak.

Program terintegrasi pada tahun 2013 akan dilakukan juga peningkatan kapasitas bagi pelaku ditingkat desa, karena mengingat KLU kaya akan Sumber Daya Alam (SDA). “Sebut saja misalnya hasil pertanian seperti ubi atau pisang yang kini banyak dijual ke luar daerah. Padahal jika diolah menjadi kerepek atau pisang sale, tentu mampu meningkatkan penghasilan dari petani itu sendiri, dan keterampilan pengolahan inilah yang kita akan latih”, kata Asrin Tombili.

Asrin menilai, jika dilihat dari tingkat partisipasi masyarakat Kecamatan Bayan selama ini cukup bagus dan sudah berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh si pemberi dana. Begitu juga dengan desain pekerjaan  sudah dapat dikatakan standar nasional. Tinggal yang kita butuhkan kedepan adalah kepedulian masyarakat dalam melakukan pengawasan dan pemeliharaan hasil pekerjaan yang didanai PNPM-MPd.

Sementara kualitas pekerjaan, lanjut Asrin, sudah lebih dari proyek. “Kualitas dan kuantitas yang sudah bagus ini perlu dipertahankan dan ditingkatkan, lebih-lebih sekarang ini program yang masuk ke desa  melalui satu pintu yaitu Rencana Pembangunan Jangka Menegah Desa (RPJM-Des)”, jelasnya.

Terkait dengan dana Simpan Pinjam untuk Perempuan (SPP), khususnya dana bergulir di Kecamatan Bayan mencapai Rp. 2,8 miliar. Sedangkan dana yang sudah beredar ke ratusan kelompok SPP sebesar Rp. 14 miliar lebih. “Hanya kendalanya dalam program SPP ini, masih ditemukan adanya kelompok yang macet setorannya, dan ini perlu dibuat dan diberlakukan sanksi yang tegas”, katanya.

Sementara camat yang diwakili Sekcam Bayan, R. Kertamono dalam sambutannya mengatakan, MAD Sos PNPN untuk pendanaan tahun 2014 ini sangat penting dilakukan, karena kegiatan ini merupakan kegiatan yang menentukan pembangunan skala prioritas ditingkat desa, dan apa yang diusulkan oleh masyarakat  harus diangkat dalam MAD-Sos.

Dalam membangun desa, sambung R. Kertamono,  sangat dibutuhkan kebersamaan antar pemerintah dengan semua unsur masyarakat yang ada ditingkat desa. “Mustahil pembangunan itu berjalan tanpa ada kebersamaan antar pemerintah desa dengan masyarakat”, tegasnya.

MAD Sos tersebut selain dihadiri oleh semua pengurus PNPM tingkat kecamatan dan desa, juga hadir para kepala desa, BKAD, tokoh masyarakat serta puluhan undangan lainnya. Selain itu para peserta juga berhasil membuat sanksi-sanksi bagi para pelaku PNPM dan  kelompok SPP, yang dipandu sekretaris BKAD Kecamatan Bayan, Muhammad Katur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar