Selamat Datang di Blog RBM Lombok Utara. Alamat Sekretariat: Desa Gondang Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara-NTB

Rabu, 10 Oktober 2012

RBM PNPM-MPd KLU Gelar Rapat Evaluasi

Sinarto, Ketua Pokja RBM KLU
Pokja Ruang Belajar Masyarakat Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (RBM PNPM-MPd) Kabupaten Lombok Utara, 9/10 menggelar rapat evaluasi di rumah makan Nabila Kecamatan Gangga.

Ketua pokja RBM, Sinarto dalam rapat evaluasi dengan koordinator media mengungkapkan, tujuan pertemuan yaitu memfinalisai program kegiatan yang akan didanai RBM PNPM khususnya dibidang media.

Dikatakan, Pokja RBM telah merumuskan beberapa kegiatan seperti melanjutkan penerbitan Buletin ELTARA, membuat blog khusus RBM, mengadakan temu kelompok SPP dan menggelar talkshow di beberapa radio komunitas yang ada di KLU.

RBM ini bertujuan terbentuknya proses belajar kolektif masyarakat, tersedianya sarana dan prasarana menunjang peningkatan kapasitas masyarakat. Selain itu, berkembangnya kegiatan berbasis pengalaman lokal, diperkuatnya peran dan tugas pelaku dalam pengembangan ruang belajar serta dikembangkannya tempat pelatihan masyarakat desa, kecamatan dan kabupaten

Sementara tujuan menerbitkan bulletin dan memamfaatkan radio komunitas adalah sebagai media mengkampanyekan hasil-hasilnpengalaman terbaik lapangan yang menunjukkan kontribusi dan manfaat langsung dari adanya wahana belajar lokal. Sedangkan blog RBM KLU sudah dapat dibaca di http://rbmlombokutara.blogspot.com.

Baca Selengkapnya

PNPM MPd BANTU PETANI ATASI AIR IRIGASI DI PEMENANG BARAT

Pemenang - Desa Pemenang Barat Kec. Pemenang Kab. Lombok Utara tergolong daerah yang subur. Hamparan areal persawahan dapat kita lihat pada sebagian wilayah tersebut. Disamping itu, terdapat sungai yang berhulu di Kawasan Hutan Pusuk membentang membelah areal persawahan. Limpahan sajian potensi alam ini tidak lantas memberikan jaminan bagi terpenuhinya kebutuhan air untuk irigasi petani. Hal ini disebabkan karena air sungai harus dinaikkan terlebih dahulu, baru dapat dialirkan ke petak-petak sawah untuk mengairi tanaman.

Kondisi inilah yang dialami oleh sekitar 500 orang petani yang menggarap areal persawahan seluas 90 Ha di Telaga Wareng Desa Pemenang Barat. Sawah mereka tidak dapat diairi secara memadai karena bendung yang dimanfaatkan untuk irigasi sudah rusak dan tidak dapat dimanfaatkan lagi. Para petani telah berupaya mengatasi masalah ini dengan membangun dam tradisional dari tumpukan kayu dan batu. Namun hasilnya tidak optimal dan setiap tahun dam tersebut selalu hanyut terbawa banjir.

Menyadari akan kesulitan dan permasalahan yang tidak kunjung teratasi tersebut, maka melalui Musyawarah Desa diputuskan bahwa Desa Pemenang Barat akan mengusulkan kepada PNPM MPd untuk mendukung pembangunan kembali bendung yang telah rusak berat. Setelah melalui proses musyawarah di tingkat kecamatan, maka diputuskan bahwa Desa Pemenang Barat mendapat alokasi dana dari PNPM MPd sebesar Rp. 315.790.000,- untuk membiayai pembangunan bendung Telaga Wareng.

Memadaikah dana yang dialokasikan oleh PNPM MPd tersebut ??. Pada awalnya banyak pihak yang sanksi dan ragu kalau bendung tersebut akan dapat dibangun dengan dana yang relatif kecil seperti yang telah dialokasikan oleh PNPM MPd. Kekhawatiran tersebut semakin bertambah besar karena adanya pernyataan dari salah seorang staf Dinas PU Kab. Lombok Utara, yang mengatakan bahwa dibutuhkan tidak kurang dari Rp. 750 juta,- untuk membangun kembali bendung Telaga Wareng. Hal itulah yang menyebabkan Pemkab Lombok Utara belum bisa menganggarkan bantuan bagi pembangunan kembali Bendung yang tealh rusak bertahun-tahun lalu.

Kini bendung tersebut telah dibangun kembali dengan menggunakan dana bantuan PNPM MPd dan swadaya masyarakat. Bendung tersebut telah berdiri megah dan telah menyuplai kebutuhan air bagi 90 ha sawah. Dari berbagai penuturan yang disampaikan oleh beberapa petani, bahwa mereka sangat terbantu dengan adanya bendung ini. Mereka tidak lagi kesulitan air seperti pada musim kemarau, dan hasil pertanian mereka meningkat secara nyata. Dampak lain yang juga dirasakan oleh petani adalah bahwa saat ini sudah tidak ada lagi ketegangan dan potensi konflik antar petani karena memperebutkan air yang terbatas.

Sebagai ungkapan rasa syukur atas keberhasilan pembangunan Bendung Telaga Wareng, maka pemerintah desa dan masyarakat telah mengundang Bupati Kab. Lombok Utara untuk meresmikan pemanfaatan bendung. Acara peresmian ini bertepatan dengan HUT Kab. Lombok Utara. Pada kesempatan itu, Bupati Kab. Lombok Utara juga memberikan bantuan ikan yang dilepas di kolam bendung dengan maksud agar dapat menjadi tambahan penghasilan untuk masyarakat sekitar. Semoga dengan terbangunnya Bendung Telaga Wareng ini memberikan dampak yang nyata bagi peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan petani di Desa Pemenang Barat. sumber:www.ntbprov.go.id

Baca Selengkapnya

Sekilas Tentang RBM PNPM

Ruang Belajar Masyarakat yang disingkat RBM  adalah salah satu program dalam PNPM Mandiri Perdesaan meupakan sebuah program yang dirancang untuk memberikan ruang yang lebih luas bagi masyarakat perdesaan dalam mengelola partispatif masyarakat di berbagai proses pembangunan yang ada di daerahnya. Dengan adanya program ini, maka diharapkan akan muncul kultur belajar di kalangan masyarakat yang terstruktur, terorganisir dan sistimatis serta dilakukan secara terus menerus. Sasaran program ini adalah semua pelaku PNPM Mandiri Perdesaan baik pada tingkat desa hingga tingkat Kabupaten, baik bagi masyarakat sendiri, fasilitator maupun aparat pemerintah memiliki konsen terhadap upaya – upaya pemberdayaan masyarakat miskin perdesaan.


Sekilas RBM

Kelompok Kerja Ruang Belajar Masyarakat atau disingkat Pokja RBM adalah satu kelompok kerja yang diinisiasi oleh program pemerintah dibawah lingkup Ditjen PMD Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Secara nasional pembentukan Pokja RBM dimulai pada tahun 2010 di lokasi Pilot Proyek Integrasi dan pada tahun 2011 sudah menjadi program nasional yang meliputi seluruh kabupaten di Indonesia. Kabupaten Sragen sebagai salah satu lokasi Integrasi, juga telah memulai kegiatan Ruang Belajar pada tahun 2011.

Dari panduan teknis Dirjen PMD Kemeterian Dalam Negeri No 414./615/PMD tertanggal 4 Februari 2011 menyebutkan bahwa Ruang Belajar Masyarakat adalah suatu kultur atau perilaku belajar yang terorganisir, terstruktur dan sistematis dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas pelaku dan masyarakat. Ruang belajar dikelola oleh Pokja RBM dengan mengacu pada prinsip-prinsip Demokratis, dilaksanakan secara Swakelola, terbuka dan bertanggung jawab. Demokratis artinya menjunjung tinggi kesetaraan dalam proses pengambilankeputusan sejak tahap perencanaan, kegiatan sampai dengan pengembangan. Swakelola artinya pelaksanaan dikerjakan secara mandiri dengan memperhatikan prinsip keterbukaan dan dengan penuh tanggung jawab.

Pengertian RBM

Ruang Belajar Masyarakat yang disingkat RBM  adalah salah satu program dalam PNPM Mandiri Perdesaan meupakan sebuah program yang dirancang untuk memberikan ruang yang lebih luas bagi masyarakat perdesaan dalam mengelola partispatif masyarakat di berbagai proses pembangunan yang ada di daerahnya. Dengan adanya program ini, maka diharapkan akan muncul kultur belajar di kalangan masyarakat yang terstruktur, terorganisir dan sistimatis serta dilakukan secara terus menerus. Sasaran program ini adalah semua pelaku PNPM Mandiri Perdesaan baik pada tingkat desa hingga tingkat Kabupaten, baik bagi masyarakat sendiri, fasilitator maupun aparat pemerintah memiliki konsen terhadap upaya – upaya pemberdayaan masyarakat miskin perdesaan.


Tujuan RBM

Tujunan pengembangan RBM adalah terbentuknya proses belajar kolektif masyarakat, tersedianya sarana dan prasarana menunjang peningkatan kapasitas masyarakat. Selain itu, berkembangnya kegiatan berbasis pengalaman lokal, diperkuatnya peran dan tugas pelaku dalam pengembangan ruang belajar serta dikembangkannya tempat pelatihan masyarakat desa, kecamatan dan kabupaten.
Baca Selengkapnya

PNPM Pariwisata Kembangkan Gerai Tenun Dan Komedi Rudat

R. Jambianom, Fasilitator PNPM Pariwisata Desa Bayan
Bayan - Pariwisata merupakan salah satu kegiatan usaha yang melibatkan semua komponen masyarakat ( Multi Stakholder ) dan memiliki Potensi yang sangat tinggi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat yang pada akhirnya dapat mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan.

Demikian dikatakan Fasilitator PNPM Pariwisata Desa Bayan kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara, Raden Jambianom, ketika ditemui 10/10/12. Menurutnya, untuk memberdayakan dan menarik minat para wisatawan berkunjung ke desa Bayan, Program Nasional Pembedayaan Masyarakat (PNPM) akan membantu pengembangan  gerai tenun dan komedi rudat tunas muda.

“Pada tahun anggaran 2012 /2013 desa Bayan akan memperoleh pendanaan dari PNPM untuk pengembangan pariwisata. Dan dana tersebut akan dimamfaatkan untuk melakukan pemberdayaan kepada masyarakat khsususnya dibidang usaha yang menunjang kegiatan pariwisata di desa Bayan”, kata R. Jambianom, tanpa menyebut nominal anggaran yang akan diterima.

Untuk melaksanakan program ini, fasilitator desa mengawalinya dengan perencanaan kegiatan, karena mengingat permasalahan yang kita hadapi dalam pengembangan kepariwisataan ini cukup komplek. Namunyang paling mendasar adalah lemahnya Sumber Daya Manusia ( SDM ) dan kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kepariwisataan.

“Jadi kedepannya sangat perlu adanya sebuah kegiatan – kegiatan yang mampu meningkatkan Sumber Daya Manusia ( SDM ) terutama masyarakat di desa Bayan, dan untuk tahap pertama ini kita awali dengan pemeberdayaan kelompok gerai tenun dan kelompok kesenian rudat”, jelasnya.

Sebelum melakukan kegiatan, sambung R. Jambianom terlebih dahulu diawali dengan kajian dan analisa terutama terkait dengan pengembangan kepariwisataan di desa Bayan dengan metode diskusi dengan seluruh komponen masyarakat.

Dari hasil diskusi tersebut tercapailah kesimpulan terkait dengan berbagai permasalahan mendasar dalam pengembangan pariwisata serta solusi yaitu dengan melakukan pembinaan terhadap kelompok-kelompok usaha masyarakat.

Karenanya, diharapkan dengan adanya dana dari PNPM  Pariwisata , kelompok usaha yang dibina dapat meningkatkan keterampilan khususnya tenun serta melestarikan budaya lokal yang pada akhirnya bisa meningkatkan pendapatan kelompok  masyarakat dan mengurangi angka pengangguran khususnya di Desa Bayan.
Baca Selengkapnya

TPK PNPM MPd Desa Kayangan, Hibahkan Alat Molen

Kayangan - Ketua Tim Pengelola Kegiatan Program Nasional pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (TPK-PNPM MPd), desa Kayangan kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara (KLU), Abdurrahman Jumaidi, selasa 9/10/12 menyerahkan bantuan alat molen kepeda pemerintah desa Kayangan.

Penyerahan alat molen tersebut dilakukan seusai menggelar Musyawarah Desa Serah Terima (MDST) di aula kantor desa setempat. Alat molen tersebut dihibahkan kepada pemerintah desa untuk dapat dikelola dan dimamfaatkan oleh masyarakat. ‘Bagi yang menggunakan molen tersebut hanya dikenakan biaya pemeliharaan. Namun semua itu kita serahkan aturannya di pemerintah desa”, kata Abdurrahman Jumaidi.

Selain molen juga alat ini dilengkapi dengan skop, ember dan cangkul. Semua peralatan yang diberikan dinilai cukup bermamfaat terutama bagi warga yang bekerja sebagai buruh bangunan. “Jadi siapa saja anggota masyarakat Kayangan yang memerlukan alat ini, silahkan menghubungi pemerintah desa ”pinta Jumaidi.

Sementara salah seorang tokoh pemuda Dusun Beraringan Marwan menyambut baik hibah tersebut. “Alat ini sudah teruji keberadaannya, karena pada bulan Mei-Juni 2012 lalu, alat ini pernah di gunakan untuk membantu proses pembuatan Jembatan Beraringan-Tanak Muat oleh TMD Mandiri hingga selesai.

Alat ini memang sangat memudahkan dalam membantu pekerjaan yang memerlukan tenaga banyak, sehingga dengan bantuan alat ini,  pekerjaan yang sebelumnya di rasakan sangat berat bisa teratasi dengan tidak menimbulkan kendala yang berarti. Sehingga hasil yang diharapkan pun akan menjadi maksimal.(Eko/ari).

Baca Selengkapnya

PNPM GSC Gelar Pelatihan Kader Posyandu

Kayangan,(RBM),-- Sebagai langkah awal peningkatan pengetahuan bagi kader Posyandu di wilayah Desa Kayangan, pihak PNPM GSC kembali menggelar pelatihan,Rabu (10/10/2012) di aula Kantor Desa Kayangan.
Pelatihan khusus bagi kader-kader posyandu yang diikuti 70 orang tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan kader tentang kesehatan ibu hamil dan bayi.Ini penting dilakukan karena memang sudah menjadi kewajiban bagi para kader untuk mengetahuinya.
Menurut Ketua TPK PNPM GSC Desa Kayangan Abdurahim Jumaidi mengatakan, pelatihan kader posyandu yang diselenggarakan bekerja sama dengan pihak Puskesmas Kayangan ini berlangsung selama 3 hari.Selama pelatihan ini berlangsung, pihaknya berharap agar para kader yang di utus oleh Pemerintah Dusun untuk mengikuti kegiatan pelatihan dimaksud, agar mengikutinya dengan serius,tekun,tertib dan lancar, sehingga ilmu yang di peroleh dari para narasumber dapat dimiliki sebagai bekal dalam menjalankan tugas sebagai tenaga yang menangani Posyandu.

Dikatakan Jumaidi, pelatihan kader posyandu ini penting dilakukan karena masih banyak kader-kader posyandu wilayah ini yang belum faham bagaimana cara mengatasi penanganan dalam bidang kesehatan, terutama kesehatan ibu hamil dan bayi.Selain itu,katanya, pengetahuan para kader selama ini masih dirasakan sangat kurang, sebagian hanya mampu mengisi KIA saja.
Senada dengan Jumaidi, salah seorang rekannya Ahudianto dari TPK PNPM MPd Desa Kayangan, juga berharap sama agar pada pelatihan kader posyandu yang cukup menyita waktu bagi para kader ini, perlu dilakukan.Hal ini penting artinya bagi peningkatan pengetahuan bagi para kader posyandu yang memang bertugas untuk itu, sehingga dengan demikian tugas dan fungsinya selaku kader akan sejalan dengan apa yang menjadi kewajibannya dalam menangani posyandu di wilayah masing-masing.
Diakui Ahudianto, bahwa memang masalah kader posyandu ini adalah menjadi tanggung jawab TPK PNPM MPd dalam mengelolanya.Namun setelah terbentuknya PK (Pelaksana Kegiatan) yang dibawah pimpinan Jaya Trisnabakti,S.Pd, maka secara keseluruhan tugas penanganan Posyandu Desa Kayangan ini di serah terimakan.
Kepada para narasumber yang terdiri dari para bidan yang berasal dari Puskesmas Kayangan, Ahudianto mengucapkan terima kasih atas kerja sama ini.
Harapan yang sama juga datangnya dari Pemerintah Desa Kayangan Jamaan Aspari. “Saya, selaku Kepala Desa Kayangan berharap semoga prestasi yang dimiliki oleh para kader dan PK (Pelaksana Kegiatan) selama ini bisa dipertahankan dan jika perlu ditingkatkan lebih baik lagi,”katanya.(Eko).
 
Baca Selengkapnya

MDST PNPM-MPd Desa Kayangan Dinilai Berhasil

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM-MPd)  yang dilaksanakan di Desa Kayangan Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara (KLU) dinilai berhasil melaksanakan program yang telah ditetapkan.
Penilain tersebut dikemukakan Kepala Desa Kayangan, Jamaan Aspari, dalam sambutannya pada acara Musyawarag Desa Serah Terima (MDST) yang berlangsung di aula kantor desa setempat, 9 Oktober 2012.
Menurutnya, PNPM-MPd berdampak positif bagi peningkatan prekonomian masyarakat, karena telah banyak berhasil melaksanakan pembangunan, yang bukan saja dibidang pisik, tapi juga dibidang pengembangan perekonomian masyarakat melalui dana Simpan Pinjam untuk Perempuan (SPP).
Melalui berbagai program kegiatan, lanjut Jamaan, PNPM-MPd di Desa Kayangan memberikan dampak nyata bagi keberhasilan dan kemajuan daerah. Dan khusus di Desa Kayangan, pada program 2012, telah berhasil membangun pengerasan jalan  yang menghubungkan antar  dusun Tanak Muat ke dusun Sejongga sepanjang 825 meter dari 600 meter yang direncanakan.
“Tim Pengelola Kegiatan (TPK) desa Kayangan patut kita acungkan jempol, karena mereka telah mampu melaksanakan program pengerasan yang semula direncanakan 600 meter, tapi mampu dikembangkan menjadi 825 meter, dan ini merupakan hasil yang sangat baik”, jelasnya memuji.
Dari hasil evaluasi pihak terkait, desa Kayangan merupakan salah satu desa yang terbaik dallam melaksanakan program yang didanai PNPM, jika dibandingkan dengan desa-desa lainnya  di wilayah Kecamatan Kayangan.
Dikatakan, program kegiatan yang dilaksanakan PNPM atau apapun namanya dimasa mendatang agar terus diawasi dan tidak berakhir sampai disini. “Teruskan program ini, karena mamfaatnya cukup dirasakan oleh masyarakat”, pintanya.
Selain itu diminta juga semua data yang menyangkut pelaksanaan program PNPM agar setiap akhir pelaksanaan kegiatan, dibuatkan semacam dokumen, sehingga ketika program nasional ini berakhir, bisa dijadikan data pembanding.
Camat Kayangan Tresnahadi dalam sambutannya mengatakan, kegiatan MDST , merupakan prosedur yang harus dilakukan oleh PNPM, tidak hanya ditingkat desa,Kecamatan dan Kabupaten/Kota, bahkan kegiatan tersebut dilaksanakan juga di seluruh Indonesia.
Tujuannya,  selain untuk mengevaluasi program yang sudah dilakukan, juga sebagai ajang serah terima hasil pekerjaan program yang telah dilaksanakan pengurus  TPK di tingkat desa. Keberadaan PNPM-MPd dapat terus ditingkatkan di tengah-tengah masyarakat terutama ditingkat desa, sehingga dapat menurunkan angka pengangguran dan  kemiskinan.
Tresnahadi menilai, pembangunan yang dilaksanakan ditingkat desa (perdesaan) sangat penting artinya dalam rangka membangun masyarakat KLU seutuhnya. Karena mengingat sebagian besar masyarakat miskin yang nota bene 43,14 % di daerah yang bermotto Tioq Tata Tunaq ini berada di pedesaan. Karenanya, pemerintah melalui program PNPM-MPd ini memulainya dari tingkat desa,karena pembangunan desa dianggap tidak terpisahkan dari pembangunan nasional.
 “Saya menyambut baik bahwa desa ini cepat melaksanakan MDST,karena Tahun Anggaran 2012 ini akan segera berakhir pada bulan Desember, maka segala program yang masuk ke desa segera di selesaikan,“tandasnya.
Selain itu camat Kayangan juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, atas keberhasilannya menyelesaikan program tahun 2012, sehingga berdasarkan volume rencana rabat jalan Tanak Muat-Sejongga dari 600 meter mampu dikembangkan menjadi 825 m dengan total anggaran biaya Rp.285.510.700. Sedangkan dana  GSC untuk Desa Kayangan sebesar Rp.109.479.700, sehingga total anggaran PNPM MPd/GSC yang masuk ke Desa Kayangan sebesar Rp.394.984.400.
Dengan di bukanya jalan Tanak Muat-Sejongga, akses jalan menuju ke wilayah tersebut tidak harus memutar melalui dusun Sidutan atau dusun Empak Mayong, karena sudah bisa di tempuh melalui jalan Beraringan menuju Tanak Muat-Sejongga. “Secara pribadi saya sangat bersyukur dengan pembukaan akses jalan Tanak Muat-Sejongga ini, sehingga tidak harus memutar lagi jika kita mau ke wilayah tersebut,“ kata Tresnahadi.
Selain pembukaan jalan Tanak Muat-Sejongga oleh PNPM-MPd , ada juga pengerasan jalan dari Empak Mayong-Sejongga. Melihat akses jalan ini sudah bagus, maka tugas selanjutnya  kita serahkan ke Pemda untuk pengaspalan.
MDST ini, selain dihadiri oleh camat dan kepala desa Kayangan, juga hadir pengurus PNPM kecamatan dan TPK serta puluhan tokoh masyarakat dan pemuda. (eko/ari)
Baca Selengkapnya

Selasa, 09 Oktober 2012

Selayang Pandang PNPM Indonesia

Meldi - Suara Komunitas
Lembaga asing selalu memberikan argumentasi tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia dan pemberantasan kemiskinan dengan predikat sangat baik sejak krisis keuangan Asia dekade lalu. Banyak juga ahli Indonesia berpendapat tentang program PNPM sebagai faktor yang penting dalam mengentaskan kemiskinan itu. PNPM menganut pendekatan pemberdayaan komunitas (community empowerment) mampu memayungi semua program pengentasan kemiskinan yang dilakukan di Indonesia.

PNPM menganut pola transfer dana dan sumberdaya secara langsung kepada komunitas sehingga akuntabilitas dan transparansinya terkunci oleh sistem PNPM sendiri melalui pengawasan masyarakat, media, dan pengamat. Penerima manfaat diberi ruang untuk langsung melakukan komplain dengan memaparkan bukti-bukti. Media juga mempunyai ruang untuk memberitakan dan melakukan investigasi sederhana terhadap apa yang sedang berlangsung di PNPM. Sedangkan pengamat memberikan ulasan tentang metodologi, kesesuaian program dengan latar sosial, dan pola-pola rekayasa sosial yang memenuhi.

Proses pelaksanaan dan pengawasan berlangsung secara reversibel (interaksi antara masyarakat dengan pemerintah). Artinya, PNPM didesain dengan menggunakan sebuah sistem yang terkonsolidasi dengan capaian waktu dan elemen kerja yang terukur pada tingkat pelaksanan. Pada tingkat pengawasan, secara institusional program ini juga mempunyai mekanisme komplain yang merupakan mekanisme dari masyarakat, sedangkan negara menyiapkan internal auditor dari tingkat paling bawah Bawasda sampai pada level nasional BPKP.

PNPM melakukan itu karena target capaiannya yang begitu tinggi dalam mengurangi kemiskinan 8% pada tahun 2014. Sehingga secara nasional dan lokal terjadi terus menerus pengembangan serius mengenai pengelolaan pengetahuan, kritik yang muncul dalam berbagai pertemuan, dan pemberdayaan komunitas yang lebih besar. Lokal juga mengembangkan berbagai pola penganggaran yang sesuai melalui musrenbang dengan mendorong pemerintah level paling rendah untuk berperan dalam penguatan institusi lokal. Lalu pada waktu yang sesuai mempercayakan masyarakat dalam mengelola dana berbentuk block grant terutama untuk daerah terpencil dan kelompok marjinal.

PNPM terus melangkah maju dengan memperkuat dengan sejumlah agenda termasuk berbasis jender. Terutama dalam menjawab kebutuhan dasar perempuan terkait dengan air bersih, kesehatan keluarga, fasilitas pendidikan dengan membuka peluang bagi perempuan untuk terlibat baik dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Selain itu, PNPM juga membuka peningkatan ekonomi perempuan dengan memperbaiki akses perempuan terhadap pasar dengan pembiayaan mikro, memperbaiki infrastruktur jalan dan jembatan sehingga pendapatan mereka dapat meningkat. Tidak sekedar itu, peluang untuk berpartisipasi dalam keputusan dan perencanaan pembangunan akan menjadi sebuah langkah yang jitu.

Dalam kegiatan pembangunan berkelanjutan PNPM menganut pembangunan hijau. Hal yang konkrit yang bisa dilakukan mengenai penyediaan energi menggunakan PLTMH yang juga akan merawat catchment area di sekitar lokasi mikrohidro dibangun. Daerah catchment area merupakan syarat wajib untuk keberlangsungan mikrohidro. Berbagai kegiatan lain yang relevan adalah pengendalian erosi, rehabilitasi hutan dan tanah, dan konsevasi hutan, dan perencanaan tata ruang hijau dalam bentuk ekonomi hijau:eco-tourism dan produk non-timber.

PNPM memang sedang tumbuh, namun tetap harus diawasi melalui empat penjuru angin: masyarakat, media, pengamat, dan mekanismenya sendiri.
Baca Selengkapnya