Selamat Datang di Blog RBM Lombok Utara. Alamat Sekretariat: Desa Gondang Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara-NTB
Tampilkan postingan dengan label Pokja RBM. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pokja RBM. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 19 Januari 2013

TPM se-Lombok Utara Ikuti Training Of Trainer

Tanjung, RBM - Guna meningkatkan pengetahuan para tim pelatih masyarakat (TPM), dilangsungkan Training Of Trainer (TOT) diikuti peserta se-Kabupaten Lombok Utara (KLU). Acara yang berlangsung baru-baru ini di Aula Kantor Camat Tanjung dengan menghadirkan spesialis training Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat  Mandiri Perdesaan (PNPM- MPd) dari NTB,  Lukman Taufik.

Menurut Lukman kegiatan ini bertujuan bagaimana peserta mengetahui komunikasi  nonforbal , karena melatih orang dewasa banyak bahasa isyarat atau gerak-gerik yang mereka pahami dan mendesain modul secara standar. Pentingnya modul, sebagai bahan mengajar masyarakat, sebagai bahan apa yang akan diajarkan. Karena itu, jelasnya peserta TOT dilatih bagaimana membuat modul.

Setelah mengikuti TOT selama 2 hari, peserta akan melatih masyarakat dan aparat. Kegiatan seperti ini,  juga berlangsung di semua kabupaten yang diadakan oleh Ruang Belajar Masyarakat (RBM,) bernaung di bawah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-M.Pd). Tenaga TPM, kata Lukman yang akan memberikan pelatihan bagi masyarakat dan aparat tentang program RBM.

Ketua RBM Sinarto menyatakan peserta TOT ini akan memberikan pelatihan terhadap peserta di kecamatan. Dari kegiatan ini diharapkan kepada peserta mampu memfasilitasi dan menylenggarakan pelatihan di kecamatan  bahkan sampai ke tingkat desa. Setelah kegiatan selama dua hari ini, peserta harus melahirkan modul lokal sesuai dengan standar nasional. Inilah yang akan dipakai sebagai acuan dalam memberikan pelatihan ke masyarakat. Setelah acara ini, sambungnya akan diadakan Whork Shop modul  yang mana dalam acara itu peserta akan mempresentasikan bentuk modul sekaligus disempurnakan pada acara Whork Shop tersebut.    

‘’Rencana Whork Shop modul pada Januari. Pesertanya dari kecamatan, pelaku program, pengawas, tim verifikasi, unit pelaksana kegiatan (UPK) dan tim pelatih dari kecamatan. Saat itu juga dilakukan evaluasi program peserta sekaligus sempurnakan modul,’’kata Sinarto.        

Setelah Whork Shop modul diselenggarakan, pelatihan lanjutan yang rencananya diadakan selama 2 hari, diikuti pelaku program dari tingkat kecamatan dan desa. Modul yang dihasilkan terdiri atas advokasi, media, SDM atau monitoring CB, dengan empat orang sebagai nara sumber.   Sinarto berharap TPM yang ada ini mampu menjadi pionir dalam menfasilitasi kegiatan-kegiatan. Dengan munculnya mereka ini (TPM,red) keberhasilan TPM dapat dilihat dari kegiatan yang dilaksanakan.

‘’Dengan lahirnya tim pelatih yang ada sesuai dengan kebutuhan, berarti RBM yang ada dapat berjalan. Peserta TOT dari unsur pelaku program di kecamatan atau tim pelatih kecamatan dan digabung dengan tim pelatih di tingkat kabupaten. Di kecamatan ada 3 TPM, mereka punya bidang-bidang seperti bidang media, advokasi dan CBM,’’ujar Sinarto.

Koordinator PNPM-MPabupaten Lombok Utara, Baiq Rita Arianti berharap karena TOT merupakan tenaga training untuk pelatih yang bertugas melatih masyarakat, sehingga kita tidak menunggu tenaga training dari pihak lain. Peserta TOT juga bisa menciptakan modul dan tidak usah ke luar mencari modul yang dibutuhkan.  Pelatihan berikutnya akan diselenggarakan pada Januari 2013, mereka ini akan melatih masyarakat. (sam)


Baca Selengkapnya

Rabu, 16 Januari 2013

Pokja RBM KLU Gelar Rapat Koordinasi

KLU, RBM - Terkait dengan akan digelarnya workshop modul, pada bulan Januari 2013, pengurus Pokja Ruang Belajar Masyarakat (RBM) Kabupaten Lombok Utara menggelar rapat koordinasi  di sekretariat RBM, 15/1/13.

“Pertemuan ini kita gelar selain untuk mengumpulkan modul yang sudah disusun oleh masing-masing koordinator, seperti CBM, Media dan Advokasi, juga kita membahas persiapan yang terkait dengan workshop modul”, kata ketua Pokja RBM, Sinarto, S.Pd.

Sinarto mengaku, semua koordinator sudah mengumpulkan modulnya untuk dibahas pada acara workshop yang direncanakan minggu ketiga Januari 2013.

Sementara koordinator CBM RBM KLU membuat modul berjudul Membangun Kemampuan Masyarakat dalam Melaksanakan Pemantauan Secara Partisipatif.

Dalam kata pengantar modul tersebut disebutkan bahwa program PNPM-MP sebagai salah satu program diharapkan dapat memberikan pencerahan bagi masyarakat dalam proses pemberdayaan, sehingga masyarakat perdesaan dapat mengembangkan kreasi maupun inovasi baru sehingga dapat menjawab berbagai persoalan – persolan masyarakat agar dapat memperkecil tingkat kemiskinan masyarakat perdesaan.

Dalam kontek pemberdayaan, kegiatan pemantauan, pengawasan dan evaluasi yang terbaik adalah semuanya harus dilakukan sendiri oleh masyarakat itu sendiri, dalam arti diminta maupun tidak untuk melakukan pengawasan, dan pemantauan tetap harus dilakukan secara partisipatif, dengan tidak sengaja mencari-cari kesalahan. Dalam hal ini masyarakat Desa adalah pemilik proses dari seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh program dan masyarakatlah yang paling merasakan dampak dari program yang dilasanakan. Sehingga yang paling bertanggung jawab dalam hal pengawasan dan pemantauan adalah masyrakat penerima program tersebut.

Dalam proses pemantauan masyarakat Desa termasuk para pelaku yang ada diDesa serta para pemangku kebijakan yang ada di Desa tersebut harus mampu menemukan sendiri masalah-masalah yang terjadi sekaligus menemukan solusi bagi perbaikan program ditempatnya. Sesuai dengan prinsip-prinsip pemantauan dan pengawasan serta evaluasi yaitu tidak mencari-cari kesalahan, dan main haim sendiri karena masih dapat diselesaikan secara kekeluargaan.

Oleh karena itu kepedulian masyarakat untuk ikut serta secara sukarela mengawasi dan memantau semua kegiatan dalam program perlu ditumbuh kembangkan, karena kalau bukan kita sendiri yang peduli siapa lagi ?. untuk itu perlu adanya pemahaman oleh masyarakat tentang pentingnya pemantauan dan pengawasan oleh massyarakat setempat sebagai penerima manfaat. (m.syairi)



Baca Selengkapnya

Minggu, 13 Januari 2013

MODUL 1, CARA MEMBUAT POSTER

KLU, Poster secara bebas dapat diartikan sebagai media informasi atau iklan yang biasanya dicetak atau print pada kertas berukuran cukup besar untuk dipasang di tempat umum. Poster biasanya tampil dengan gambar dan ilustrasi berwarna, dan teks/tulisan pendek berisi pesan yang ingin disampaikan.
Selain digunakan untuk kepentingan komersial dalam mengiklankan produk atau menginformasikan sebuah kegiatan, poster juga biasa digunakan untuk kepentingan pendidikan  publik, alat sosialisasi dan propoganda, atau hanya sebagai media seni semata.

Jenis dan Ukuran Huruf Pada Poster

Agar mudah dibaca, poster sebaiknya menggunakan jenis dan ukuran huruf yang tepat. Keindahan dan variasi huruf perlu, tapi huruf yang lebih mudah dibaca jauh lebih penting.

Penggunaan Bahasa Pada Poster

Agar mudah dipahami sebaiknya gunakan istilah yang umum dipakai dalam Bahasa Indonesia. Istilah asing perlu dihindari, atau jika digunakan perlu ada padanan kata dalam bahasa Indoesia.
Agar dapat dibaca cepat, sebaiknya menggunakan kalimat yang ringkas dan jelas, sehingga masyarakat dapat cepat menangkap maksud kalimat tersebut.

Gambar dan Warna Pada Poster

Selera masyarakat terhadap gambar dan warna yang digunakan pada poster beragam. Gambar dapat dipilih dan ditentukan, namun warna apa saja dalam poster dapat digunakan.

Permainan warna bisa dilakukan pada warna kertas atau latar belakang, juga pada gambar atau tulisan. Pada prinsipnya poster memang perlu indah dan menarik, tapi harus tetap mudah dilihat dan dibaca.

Ukuran Poster

Perlu dipertimbangkan ukuran yang menarik perhatian namun tetap mudah ditempel. Biasanya poster dengan ukuran kertas  A3 yang paling umum digunakan.

Pemasangan Poster

Menurut masyarakat, poster perlu dipasang ditempat yang sering didatangi atau dilalui orang. Namun juga aman bagi yang ingin melihatnya, seperti: dipasang di toko, pasar, posyandu, kantor desa, pos kamling, tempat ibadah, pangkalan ojek, dan lainnya. Disarankan untuk memperhatikan lokasi dan cara pemasangan poster yang dapat membuat dilihat masyarakat dalam jangka waktu cukup lama (tidak mudah rusak).

Pejelasan Isi Poster Kepada Masyarakat

Tidak seluruh masyarakat dapat dengan mudah memahami isi/pesan pada poster. Penjelasan oleh pengelola program/fasilitator menjadi penting agar pesan dapat secara utuh dan tepat dipahami oleh masyarakat.

Partisipasi Masyarakat Dalam Produksi Poster
Masyarakat dapat dilibatkan dalam menyusun konsep poster. Kesesuain isi pesan dengan budaya setempat tidak saja membuat pesan lebih mudah dipahami, namun juga dapat menumbuhkan rasa memiliki yang lebih tinggi terhadap program.


WAKTU YANG DIPERLUKAN

Waktu yang diperlukan untuk pelatihan pembuatan poster sekitar 2-3 jam. Berdasarkan pengalaman, untuk peserta yang masih baru waktu yang dibutuhkan 2 jam.

ALAT DAN BAHAN YANG DIBTUHKAN

    Spidol
    Kertas plano atau kertas karton
    Kertas metaplan/kertas kartu (terbuat dari kertas karton/manila
    Lakban atau isolasi kertas
Baca Selengkapnya

MODUL MEDIA RUANG BELAJAR MASYARAKAT

PENDAHULUAN
 
Media memegang perenan penting dalam penyebarluasan gagasan dan informasi. Lewat media, pesan diharapkan dapat disampaikan kepada pihak lain secara relatif lebih mudah, cepat dan murah, lebih mampu mendorong ke arah perubahan sikap yang diinginkan, dan dapat menjangkau khalayak yang lebih luas.

Peran media ini makin dirasakan penting dalam mendukung penyebarluasan informasi dan pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Peedesaan (PNPM-MP). Terlebih program PNPM ini berbasis masyarakat  yang ingin mendorong tumbuhnya keterlibatan/partisipasi masyarakat dalam keseluruhan tahapan.

Secara teoritis, partisipasi dan rasa memiliki terhadap keberadaan serta keberlanjutan hasil program dapat dibangun jika pihak-pihak yang terlibat khususnya masyarakat – memiliki informasi dan pemahaman yang memadai mengenai program tersebut.

Dari hasil identifikasi di lapangan menunjukkan, bahwa media yang dianggap masuk dalam katagori ini yaitu, poster, bulletin, spanduk, papan informasi, temu usaha, Iklan Layanan Masyarakat, kesenian dan website program dan beragam media lainnya.

Apa yang ingin disajikan dalam modul ini?

Modul ini ingin menyajikan hasil identifikasi dan pengalaman menggunakan media untuk mendukung pelaksanaan program sekaligus belajar dari pendapat sebagian masyarakat dan pengalaman pelaksana/fasilitator  program di lapangan dalam penggunaan media tersebut.

Modul ini dihgarapkan dapat melangkapi upaya belajar dari pengalaman, seperti yang telah banyak disajikan dalam bentuk tulisan. Gagasan pembuatan modul ini juga mirip dengan kegiatanm studi/ujicoba media yang biasa dilakukan sebelum sebuah media dianggap final dan siap diproduksi.

Dengan  membaca modul ini sebagai pendapat dan komentar masyarakat, maka penilaian dan kesimpulan – jika memang diperlukan – diserahkan pada siapapun pembaca modul ini.
Baca Selengkapnya

Rabu, 28 November 2012

RBM KLU Gelar Lomba Menulis Cerpen dan Opini

KLU, RBM  - Pokja Ruang Belajar Masyarakat Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (RBM PNPM-MPd) menggelar lomba penulisan cerpen dan opini bagi siswa tingkat SLTP dan SLTA.

Ketua Pokja RBM Kabupaten Lombok Utara (KLU), Sinarto, S.Pd, ketika ditemui di sekretariat RBM, di desa Gondang Kecamatan Gangga, selasa 27/11/12 mengatakan, lomba ini digelar dalam rangka memperingati hari Pahlawan 10 November 2012.

“Lomba menulis ini diikuti oleh puluhan peserta dari siswa-siswi tingkat SLTP dan SLTA sederajat, yang setelah diseleksi hasil tulisannya  yang lolos masuk final sebanyak 10 peserta, yaitu 5 peserta dari tingkat SLTP dalam katagori cerpen dan 5 peserta lainnya dari tingkat SLTA dalam katagori opini”, kata Sinarto.

Lomba menulis yang diprogramkan Pokja RBM KLU ini mengambil tema: “Kepahlawanan dan prespektif kekinian”, dengan aspek penilaian terdiri dari kesesuaian tema, ide dan permasalahan yang diangkat, gaya penulisan dan penggunaan bahasa.

Sementara penilaiannya dilakukan  tanggal 23 – 27 November 2012 dengan dewan juri, Imam Safwan, S.Pd, Yusran Hadi, S.Pd dan Suharmin, S.Pd. Penilian ini dilakukan untuk menentukan empat pemenang masing-masing mata lomba.

Sinarto menilai, lomba menulis cerepen dan opini ini penting dilakukan guna mengasah keterampilan  siswa dalam menyempaikan buah piker dan olah rasa yang ada pada dirinya sebagai salah satu bentuk partisipasi dalam berbagai proses pembangunan yang ada di KLU.

“Pengumuman pemenang dan  pemberian hadiah akan kita lakukan pada hari kamis 29/11/12, yang hadiahnya berupa piagam, piala dan uang pembinaan yang akan diserahkan langsung oleh Bupati KLU, H.Djohan Sjamsu SH”, kata Sinarto.

 Sedangkan para peserta ketika dimintai tanggapannya mengaku bangga dapat mengikuti lomba penulisan cerpen dan opini, karena dapat mengasah keterampilan menulis. “Lomba seperti ini perlu dilakukan setiap tahun, yang bukan saja oleh Pokja RBM, tapi juga oleh pemerintah KLU”, kata puluhan peserta lomba.
Baca Selengkapnya

Kamis, 01 November 2012

Pokja RBM KLU Akan Gelar Temu Usaha Dan Lomba Menulis


Lombok Utara, rbm - Pokja Ruang Belajar Masyarakat (RBM) Kabupaten Lombok Utara, pada minggu ketiga bulan November 2012  akan menggelar temu usaha di lima kecamatan.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk mempertemukan antar pengusaha lokal dengan kelompok Simpan Pinjam Perempuan (SPP) yang sudah berhasil agar bisa berkolaborasi  baik dalam bidang prosukdi maupun pemasaran  hasilnya.

“Kelompok SPP sudah banyak yang berhasil menjalankan usahanya, baik dibidang keterampilan seperti membuat kerepek ubi, pisang ataupun dibidang usaha pemeliharaan ikan tawar.  Namun kebanyakan kelompok itu mengalami kendala terutama dalam soal pemasaran”, ungkap Raden Sucipto, koordinator media RBM KLU, pada acara penetapan Rencana Tindak Lanjut (RTL) kegiatan  yang berlangsung di sekretariat RBM di Kecamatan Gangga, sore kamis 1/11/12.

Menurut Raden Sucipto, dengan memfasilitasi temu usaha antar kelompok SPP dengan para pengusaha lokal ini diharapkan akan mampu bersinergi terutama dalam pemasaran produk yang dihasilkan oleh kelompok SPP. “Pada kegiatan temu usaha yang direncanakan di semua kecamatan se KLU ini akan menghadirkan nara sumber terutama dari dinas terkait”, kata Raden Sucipto.

Kegiatan lainnya yang akan dilakukan Pokja RBM KLU, adalah menggelar lomba menulis dalam rangka menyemarakkan Hari Pahlawan 10 November 2012, yang pesertanya para siswa-siswa tingkat SLTP dan SLTA kerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga (Dikbudpora) KLU.

“Lomba menulis ini cukup penting dilakukan untuk mengasah keterampilan para siswa, karena kelemahan kita selama ini adalah malas menulis dan mendokumentasikan kegiatan-kegiatan yang kita kerjakan”, kata Ketua Pokja RBM Sinarto.

Sementara Fasilitator PNPM Kabupaten Lombok Utara, Baiq Nurhayati menyambut baik berbagai kegiatan yang sudah dan akan dilaksanakan Pokja RBM KLU. “Kita berharap pengurus RBM KLU terus bersinergi menjalankan berbagai program yang telah disusun, termasuk kegiatan temu usaha dan lomba menulis bagi siswa tingkat SLTP dan SLTA”, pinta Nurhayati.

Sedangkan kegiatan RBM KLU yang sudah mulai berjalan yaitu pengelolaan blog RBM yaitu http://rbmlombokutara.blogspot.com, dan penerbitan Buletin EL-TARA serta kegiatan lainnya.


Baca Selengkapnya

Rabu, 10 Oktober 2012

RBM PNPM-MPd KLU Gelar Rapat Evaluasi

Sinarto, Ketua Pokja RBM KLU
Pokja Ruang Belajar Masyarakat Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (RBM PNPM-MPd) Kabupaten Lombok Utara, 9/10 menggelar rapat evaluasi di rumah makan Nabila Kecamatan Gangga.

Ketua pokja RBM, Sinarto dalam rapat evaluasi dengan koordinator media mengungkapkan, tujuan pertemuan yaitu memfinalisai program kegiatan yang akan didanai RBM PNPM khususnya dibidang media.

Dikatakan, Pokja RBM telah merumuskan beberapa kegiatan seperti melanjutkan penerbitan Buletin ELTARA, membuat blog khusus RBM, mengadakan temu kelompok SPP dan menggelar talkshow di beberapa radio komunitas yang ada di KLU.

RBM ini bertujuan terbentuknya proses belajar kolektif masyarakat, tersedianya sarana dan prasarana menunjang peningkatan kapasitas masyarakat. Selain itu, berkembangnya kegiatan berbasis pengalaman lokal, diperkuatnya peran dan tugas pelaku dalam pengembangan ruang belajar serta dikembangkannya tempat pelatihan masyarakat desa, kecamatan dan kabupaten

Sementara tujuan menerbitkan bulletin dan memamfaatkan radio komunitas adalah sebagai media mengkampanyekan hasil-hasilnpengalaman terbaik lapangan yang menunjukkan kontribusi dan manfaat langsung dari adanya wahana belajar lokal. Sedangkan blog RBM KLU sudah dapat dibaca di http://rbmlombokutara.blogspot.com.

Baca Selengkapnya

Kamis, 02 Agustus 2012

Kemiskinan di KLU Masih Jadi Persoalan Utama

Lombok Utara - Kendati sudah empat tahun usia Kabupaten Lombok Utara (KLU), namun tampaknya belum mampu menurunkan angka kemiskinan warganya, bahkan hingga kini masih menjadi persoalan utama.

Hal ini diakui Kepala Bidang Pemerintahan  Desa (Kabid Pemdes) KLU, Ir. Agus, pada acara rencana penetapan kegiatan Ruang Belajar Masyarakat (RBM) PNPM KLU yang berlangsung 25/7 di rumah makan Nabil Kecamatan Gangga.

Menurut Agus, pada HUT KLU ke 4, 21 juli lalu, Bupati berpesan kepada kita semua agar kembali bersama-sama memikirkan kabupaten, karena secuil apapun yang mampu diperbuat oleh masyarakat  tentu ada nilainya bagi kemajuan kabupaten.

Persoalan kemiskinan lanjut Agus, masih menjadi masalah utama, karenanya setiap SKPD yang ada di KLU  diminta untuk membuat program yang bermamfaat bagi masyarakat serta yang mampu menurunkan angka kemiskinan paling tidak 2,5 persen pertahun.

Sementara Fasilitator PNPM KLU, Baiq Nurhayati mengatakan, dana RBM tahun 2012 untuk KLU menurun dari Rp. 300 juta pada tahun sebelumnya menjadi Rp. 180 juta tahun ini.

RBM lanjut Nurhayati, merupakan ruang perbincangan antar pelaku ditingkat desa, kecamatan dan multipihak  yang berbasis kepedulian dengan tema yang mencakup beberapa hal antara lain,  penguatan perencanaan partisipatif desa, penguatan pengelolaan kegiatan model swakelola, penguatan pengawasan masyarakat dalam pembangunan desa, penanganan masalah dalam pengelolaan kegiatan PNPM-MPd dan peningkatan peran pelaku kunci dalam mengadvokasi kelembagaan manajemen pembangunan partisipatif di desa.

Upaya-upaya tersebut  akan didukung oleh pengembangan media sosialisasi dan promosi, penguatan kader, gelar kapasitas dan  lain-lain.

Baca Selengkapnya