Selamat Datang di Blog RBM Lombok Utara. Alamat Sekretariat: Desa Gondang Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara-NTB

Kamis, 02 Agustus 2012

Pelaku PNPM Kayangan Berhasil selamatkan Puluhan Juta Dana SPP

KAYANGAN - Setelah merebak kasus adanya dugaan penyalah gunaan dana Simpan Pinjam untuk Perempuan (SPP) yang disinyalir dilakukan oleh bendahara Unit Pengelola Kegiatan (UPK) PNPN Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara (KLU), Nopitayanti, pihak pelaku PNPM baik yang ada di Kecamatan Kayangan ataupun ditingkat kabupaten llangsung turun tangan sehingga berhasil menyelamatkan puluhan juta dana SPP.

Menguaknya persoalan itu, setelah Faskab dan Faskeu melakukan investigasi dan turun langsung ke lapangan serta diperkuat dengan hasil pemeriksaan Inspektorat KLU. Dari investigasi itu ditemukan puluhan juta dana SPP PNPM yang dicairkan memiliki kelompok piktif.

Suhardi, salah seorang Badan Pengawas UPK mengatakan,  dari hasil investigasi  yang dilakukan Faskab dan Faskeu KLU pada 10 April 2012 lalu, yang ditindaklanjuti oleh tim dari BKAD, BPUPK dan UPK, ditemukan penyimpangan dana sebesar Rp. 32.980.000,-. Dan untuk menyelesaikan persoalan tersebut , para pelaku PNPM memanggil Nopitayanti, yang waktu itu bertugas sebagai bendahara UPK Kecamatan Bayan.

Pada tanggal 29 Mei 2012, digelar pertemuan di ruang kerja kantor camat Kayangan, yang selain dihadiri camat Kayangan, Tresnahadi, S.Pt, dan Fasillitator PNPM MP, Ir. Rusli, juga hadir Faskeu KLU Asdiah Triana,SP,Faskab KLU Baiq Nurhayati,SP,BP UPK Suhardi,Ketua UPK Edi Kartono,SE, Sekretaris UPK Zainudin, Ketua PJOK Sukardi,SP,Kasi Trantib Eko Sekiadim,S.Sos, telah di sepakati untuk melakukan investigasi ulang terhadap kelompok SPP yang dianggap masih bermasalah di beberapa tempat.

Sebab, menurut Nopitayanti, dari hasil investigasi yang dilakukan pihak Faskeu maupun Faskab KLU tanggal 10 April 2012 lalu, ada juga kelompok SPP yang sudah menyetor namun lupa di bukukan. Untuk itu, tim yang terdiri dari BKAD,BPUPK dan UPK diperintahkan segera turun melakukan investigasi ulang terhadap kelompok yang bermasalah untuk mengecek kebenaran data sesuai yang di katakan oleh Nopitayanti selaku Bendahara UPK saat itu.

Kelompok bermasalah  menurut Faskab Baiq Nurhayati,SP, karena ketika turun ke lapangan  ditemukan perbedaan dalam hal penulisan pada Buku Kas,Buku Kredit yang ada pada Bendahara UPK dan Buku Kredit yang ada pada kelompok SPP. “Modusnya sudah jelas, ada 3 pembukuan berbeda yang dilakukan Nopitayanti, yaitu Buku Kas,Buku Kredit UPK dan Buku Kredit Kelompok,”terang Faskab Baiq Nurhayati,SP.

Ketika Faskab Baiq Nurhayati,SP menanyakan pada Bendahara Nopitayanti, kenapa ada perbedaan penulisan pada ketiga buku itu, Nopitayanti tidak bisa menjelaskannya, hanya dia meminta agar Faskab maupun Faskeu turun langsung mengkroscek ke masing-masing kelompok SPP yang dianggap bermasalah itu, yang hasilnya diteemukan penyimpangan sebesar Rp.32,980.000. Namun setelah dilakukan kroscek kebenaran data tersebut di Kantor Camat Kayangan dengan menghadirkan Nopitayanti, dana sebesar itu mengerucut menjadi Rp.23.993.000,-(Dua Puluh Tiga Juta Sembilan Ratus Sembilan Puluh Tiga ribu Rupiah) yang harus di kembalikan oleh Nopitayanti.

Sementara Nopitayanti (mantan bendahara UPK) mengakui segala kekeliruan dan kesalahan yang telah diperbuatnya dan siap untuk menggantinya. Diakuinya, semua bentuk penyelewengan dana yang di tuduhkan padanya siap dikembalikan. Namun kesiapan menggantinya ini, oleh pihak Faskab maupun Faskeu KLU masih berbaik hati, yaitu dengan memberikan diedline selama satu bulan. Jika lewat satu bulan, maka pihaknya tidak segan-segan akan melanjutkannya ke ranah hukum

Sementara, Camat Kayangan Tresnahadi, memberikan saran agar segera menuntaskan beberapa kelompok bermasalah yang ada untuk di investigasi, setelah itu dibuatkan sebuah komitmen untuk mengganti diatas meterai dan kepada PJOK,Tresnahadi berpesan agar selalu aktif memfasilitasi PNPM dalam menyelesaikan masalah sehingga tidak muncul kepermukaan.

Terkait hal tersebut, Faskab PNPM KLU, Baiq Nurhayati  25/7 mengatakan, apa yang terjadi di Kecamatan Kayangan beberapa waktu lalu itu patut dijadikan pelajaran bagi setiap pelaku PNPM ditingkat lapangan. “Saya acungkan jempol kepada para pelaku PNPM ditingkat kecamatan Kayangan yang telah berhasil menyelamatkan dana SPP puluhan juta rupiah. Alhamdulillah semua dana itu sudah dikembalikan oleh mantan bendahara UPK PNPN Kayangan”, jelas Nurhayati.

Baca Selengkapnya

Kemiskinan di KLU Masih Jadi Persoalan Utama

Lombok Utara - Kendati sudah empat tahun usia Kabupaten Lombok Utara (KLU), namun tampaknya belum mampu menurunkan angka kemiskinan warganya, bahkan hingga kini masih menjadi persoalan utama.

Hal ini diakui Kepala Bidang Pemerintahan  Desa (Kabid Pemdes) KLU, Ir. Agus, pada acara rencana penetapan kegiatan Ruang Belajar Masyarakat (RBM) PNPM KLU yang berlangsung 25/7 di rumah makan Nabil Kecamatan Gangga.

Menurut Agus, pada HUT KLU ke 4, 21 juli lalu, Bupati berpesan kepada kita semua agar kembali bersama-sama memikirkan kabupaten, karena secuil apapun yang mampu diperbuat oleh masyarakat  tentu ada nilainya bagi kemajuan kabupaten.

Persoalan kemiskinan lanjut Agus, masih menjadi masalah utama, karenanya setiap SKPD yang ada di KLU  diminta untuk membuat program yang bermamfaat bagi masyarakat serta yang mampu menurunkan angka kemiskinan paling tidak 2,5 persen pertahun.

Sementara Fasilitator PNPM KLU, Baiq Nurhayati mengatakan, dana RBM tahun 2012 untuk KLU menurun dari Rp. 300 juta pada tahun sebelumnya menjadi Rp. 180 juta tahun ini.

RBM lanjut Nurhayati, merupakan ruang perbincangan antar pelaku ditingkat desa, kecamatan dan multipihak  yang berbasis kepedulian dengan tema yang mencakup beberapa hal antara lain,  penguatan perencanaan partisipatif desa, penguatan pengelolaan kegiatan model swakelola, penguatan pengawasan masyarakat dalam pembangunan desa, penanganan masalah dalam pengelolaan kegiatan PNPM-MPd dan peningkatan peran pelaku kunci dalam mengadvokasi kelembagaan manajemen pembangunan partisipatif di desa.

Upaya-upaya tersebut  akan didukung oleh pengembangan media sosialisasi dan promosi, penguatan kader, gelar kapasitas dan  lain-lain.

Baca Selengkapnya